Kenapa penderita SMA biasanya mengalami gangguan pernafasan dan pencernaan?
Karena penderita SMA tidak mampu mensintesa protein jenis tertentu, di mana protein itu sangat berperan dalam menghantar pesan dari otak ke jaringan otot untuk bergerak, maka otot penderita SMA menjadi lemah atau tidak bisa digerakkan (silahkan baca literatur dari Stanford yang sudah di post sebelumnya).
Tulisan ini juga mengambil point-point singkat dari Stanford yg sudah diposting.
1. Pada saat bernafas, otot di paru-paru harus bergerak. Gerakan otot di paru-paru sangat penting untuk mendapatkan supply oksigen untuk dipasok ke sel sarah merah, lemahnya otot pasien SMA di paru-paru membuat kemampuan menghirup oksigen terbatas, sehingga supply oksigen untuk dipasok ke sel darah merah berkurang. sehingga ada "multiflier effect" dari kurangnya oksigen sampai dengan kurangnya oksigen di dalam sel darah merah.
Apalagi, pada saat tidur gerakan otot kita melemah (tidak sekuat pada saat beraktifitas), demikian juga pada penderita SMA, sehingga bisa tersengal2 karena tidak ada pasokan oksigen di paru-paru. Itulah makanya penderita SMA perlu bantuan alat pernafasan, terutama pada saat tidur.
2. Lemahnya gerakan otot pencernaan (untuk mencerna usus perlu melakukan gerakan periltastik dsb), membuat makanannya yang terlalu berat tidak akan mampu dicerna dg sempurna oleh pasien SMA. Terutama dng SMA type berat yaitu SMA type I dan type II yang berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar